Jumat, 30 Mei 2014

HIKMAH PENCIPTAAN DUA TANGAN 

Allah menciptakan sepasang tangan sebagai alat dan senjata manusia. Tangan juga sebagai modal besar baginya dalam kehidupan ini. Allah memanjangkan keduanya sehingga dapat menjangkau bagian tubuhnya yang manapun. Kemudian Allah membuat lebar telapak tangan manusia agar ia dapat menggenggam  dan menghamparkannya. Allah melengkapinya dengan lima jari. Masing-masing jari diberi tiga ruas, sedang jempol hanya dua ruas. Allah menempatkan jempol di satu sisi dan ke empat jari lainnya di sisi yang lain agar jempol dapat meraih seluruh jari yang lainnya. Jari-jari tersebut ditempatkan pada tempat yang layak digunakan untuk memegang, menggenggam, menghamparkan dan melakukan pekerjaan-pekerjaan. Sekiranya seluruh umat manusia yang dahulu dan sekarang berkumpul untuk memikirkan penempatan jari-jari selain tempat yang telah ditetapkan Allah, niscaya mereka tidak akan menemukan tempat lain yang lebih sesuai untuknya.

Maha Suci Allah. Sekiranya Dia berkehendak menjadikan semua jari itu sama rata tanpa ruas, seperti pedang, niscaya manusia tidak akan dapat melakukan berbagai aktivitas, pekerjaan, kerajinan tangan dan lainnya. Diciptakannya ruas-ruas bagi jari membuat manusia dapat melakukan apa yang diinginkan. Jika ia genggam, maka bisa sebagai alat cengkeram dan alat pukul. Jika ia hampar sedikit dan genggam sedikit, maka bisa menjadi alat penampung dan penciduk untuk menerima dan memegang sesuatu yang diberikan kepadanya.

Kemudian Allah menghiasinya dengan kuku di ujung jari-jemari, yang berfungsi sebagai hiasan, tiang penyangga dan pelindung. Dengan kuku tersebut ia dapat memungut benda-benda yang kecil yang tidak dapat dipungut oleh ruas jari. Kuku juga berfungsi sebagai senjata bagi hewan dan burung serta sebagai alat untuk mengais rezki mereka.

Kuku yang merupakan anggota tubuh yang kecil dan dipandang remeh. Sekiranya tubuh manusia tidak dilengkapi dengan kuku kemudian ia butuh untuk menggaruk badannya, niscaya tidak ada anggota tubuh lainnya yang dapat menggantikan fungsi kuku dalam hal ini. Kemudian tangan menuntunnya ke tempat yang gatal hingga dapat dicapai oleh kuku, meskipun saat tidur atau tanpa disadari dan tanpa diminta. Sekiranya ia meminta bantuan kepada orang lain untuk menggaruknya, niscaya tidak akan dapat dengan mudah mencapai tempat yang gatal, pasti ia kesulitan menemukan tempat yang gatal itu!!!


Kemudian coba perhatikan hikmah dimatikannya rasa dari kuku-kuku tersebut. Sebabnya, kuku itu akan memanjang dan butuh dipotong atau dipendekkan. Sekiranya diberi rasa, niscaya seseorang akan merasakan sakit bila kukunya dipotong dan tentunya akan sangat sulit memotongnya bila diperlukan. Sekiranya kuku diberi alat perasa tentunya menusia akan mengalami dua kesulitan. Pertama, ia akan terpaksa memanjangkannya sehingga menjadi buruk dan memberatkan baginya. Kedua, ia harus memotongnya dengan merasakan sakit dan pedih yang luar biasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar